Cari Blog Ini

Sabtu, 09 Juli 2011

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR (PENGAMATAN osmoregulasi)


  1. PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
            Kehidupan suatu organisme sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan baik faktor fisika, faktor kimia dan biologi. Salah satu faktor yang mendukung kehidupan organisme di perairan adalah kadar salinitas dalam perairan.
            Tinggi rendahnya salinitas disuatu perairan baik itu air tawar, payau maupun perairan asin akan mempengaruhi keberadaan organisme yang ada di perairan tersebut, hal ini sangat terkait erat dengan tekanan osmotik dari ikan untuk melangsungkan kehidupannya. Ikan akan mengalami stress dan bahkan akan mengalami kematian akibat osmoregulasi yang tidak seimbang.
            Perubahan salinitas juga dapat mempengaruhi permeabilitas dinding sel ketika salinitas mengalami perubahan. Pada saat tersebut ikan akan mengalami kecenderungan untuk mampau atau tidaknya ikan untuk melakukan keseimbangan osmotiknya dalam rangka mengatur dan berfungsi dengan normal sesuai dengan kebutuhannya, salinitas dalam suatu perairan pada media yang berbeda juga akan mempengaruhi proses metabolisme untuk pertumbuhannya.
            Mengingat betapa pentingnya mengetahui bagaimana ikan menyeimbangkan tekanan yang ada dari dalam tubuh ikan itu sendiri sehingga ikan tetap dapat melangsungkan kehidupannya, maka praktikum ini menjadi begitu penting artinya untuk dilaksanakan.

1.2    Tujuan dan Kegunaan
            Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati pengaruh salinitas yang berbeda terhadap proses osmoregulasi pada organisme ikan.
            Kegunaan dari praktikum ini adalah mendapatkan informasi tambahan bagi praktikan tentang kemampuan ikan dalam menjaga keseimbangan tekanan osmotic tubuhnya dengan tekanan dari lingkungannya.



  1. TINJAUAN PUSTAKA
2.1    Klasifikasi dan Morfologi Ikan
            Klasifikasi ikan lele dumbo ( Clarias gariepinus), menurut Susanto (1991) adalah sebagai berikut :
Filum   : Chordata
Kelas   : Pisces
Sub kelas   : Teleostei
Ordo   : Ostariophysi
Sub ordo   : Siluroidae
Famili   : Clariidae
Genus   : Clarias
Spesies   : Clarias gariepinus
DSC03131
Gambar 3. Morfologi Ikan lele (Clarias  garipienus)

            Ikan lele mempunyai bentuk badan yang agak beda dengan ikan-ikan kebanyakan, jika ikan mas, tawes dan gurami mempunyai bentuk badan yang pipih kesamping (compressed), maka agak sulit mengatakan bentuk badan ikan lele secara tepat. Tengah badannya mempunyai potongan membulat dengan kepala pipih kebawah (depressed). Sedangakan bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih kesamping (compressed). Jadi pada seekor ikan lele ditemukan tiga bentuk potongan melintang yaitu pipih kebawah, bulat dan pipih kesamping (Susanto 1991).
            Ciri-ciri khusus ikan lele dapat dilihat dari beberapa bagian tubuhnya antara lain bentuk badannya memanjang, bagian kepala gepeng atau pipih, batok kepala umumnya keras dan meruncing kebelakang, seluruh bagian tubuhnya tidak ditutupi oleh sisik (licin). Ikan lele ini mempunyai 6 buah sungut yang berada disekitar mulut, sungut tersebut terdiri dari sungut nasal 2 buah, sungut mandibular dalam 2 buah, serta sungut maxilar 2 buah. Lele juga mempunyai 5 sirip yang terdiri dari sirip pasangan (ganda) dari sirip tunggal. Sirip yang berpasangan adalah sirip dada (pectoral) dan sirip perut (ventral), sedangkan yang tunggal adalah sirip punggung (dorsal), sirip ekor (caudal), seta sirip dubur (anal). Pada sirip dada dilengkapi patil atau taji yang ujungnya tajam dan meruncing serta mengandung racun
(Santoso, 1994).

2.2    Osmoregulasi
            Osmoregulasi adalah suatu upaya untuk mengontrol keseimbangan air dan ion-ion antara tubuh dengan lingkungannya.  Pengaturan terhadap tekanan osmotic cairan tubuh yang relative konstan adalah hal yang dibutuhkan ikan agar proses fisiologi dalam tubuhnya berjalan normal.  Pengaturan tersebut disebut dengan osmoregulasi.  Organ yang berperan proses osmoregulasi adalah ginjal, ingsang, kulit membrane mulut dan beberapa membrane khusus yang digunakan dengan berbagai cara.  Terdapat tiga pola regulasi ion air yaitu :
  1. Regulasi hipertonik atau hipersomatik, yaitu pengaturan secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi media.  Hal ini terjadi misalnya pada ikan air tawar (Potadrom).
  2. Regulasi hipertonik atau hiposomotik, yaitu pengaturan secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi media.  Hal ini terjadi pada jenis ikan air laut (Oseandrom).
  3. Regulasi isotonic atau isoosmotik, yaitu bila konsentrasi cairan tubuh sama dengan konsentrasi media, sama dengan ikan – ikan yang hidup pada daerah eustaria (Hartono, 1993). 
            Fluktuasi salinitas juga dapat membawa dampak yang huruk bagi organisme yang hidup pada perairan tersebut yang selalu senantiasa untuk beradapatasi terhadap perubahan ion-ion yang terkandung disuatu media tersebut sehingga dapat mengakibatkan organisme mengalami stress dan bahkan mengalami kematian jika ikan tak mampu lagi menjaga keseimbangan osmotiknya (Sukamto, 1992).
  1. METODE PRAKTIKUM
3.1    Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat pada pukul 02.00 WITA sampai selesai.  Bertempat di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo.
3.2     Alat dan Bahan
            Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum osmoregulasi dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan pada Praktikum Osmoregulasi dan   kegunaannya.
No
Nama Alat dan bahan
Kegunaan
1.


2.


3.


4

5.

6.

7.

8.
Toples


Saringan teh


Baskom


Refraktometer

Alat tulis

Air laut

Air tawar

Ikan Lele (Clarias gariepinus)
Tempat media dan organisme yang akan di amati.

untuk mengambil organisme yang akan diamati.

Wadah media dan organisme yang akan diamati.

Mengukur salinitas.

Mencatat hasil pengamatan.

Media yang digunakan.

Media yang digunakan

Organisme yang diamati.

3.3    Prosedur Kerja
            Prosedur kerja pada praktikum osmoregulasi ini adalah sebagai berikut :
1.  Menyiapkan tiga buah wadah (toples) yang bersih dan memberi label masing- masing : 0, 10, 15, 20 ppm.
2.      Mengisi masing-masing wadah dengan air bersalinitas sesuai dengan konsentrasi label pada wadah.
3.      Mengukur salinitas air/media asal organisme yang dijadikan hewan percobaan.
4.      Memasukan secara perlahan-lahan 3-5 ekor hewan uji kedalam tiap wadah dan mengamati tingkah lakunya.
5.      Melakukan pengamatan selanjutnya setiap 15 menit selama satu jam dan mencatat semua tingkah lakunya.
6.      Mencatat hasil pengamatan dalam tabel.

  1. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1    Hasil Pengamatan
            Hasil yang didapatkan dari praktikum osmoregulasi ini dapat dilihat pada Tabel hasil pengamatan berikut :
Tabel 2. Hasil pengamatan osmoregulasi pada ikan lele (Clarias gariepinus).
Jenis organisme
Pengamatan
Keadaan tingkah laku organisme
10 0/00
1. Ikan    lele


























2. Ikan lele





















3. Ikan lele




 1 menit
 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
 10
 11
 12
 13
 14
 15















1 menit


2
3
4
5
6

7
8
9
10
11

12
13
14
15




1 menit
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
- banyak bergerak (aktif)
- cenderung berada di dasar
- diam di tempat dan mulai bergerak
- diam mulut menghadap ke atas
- diam dan bergerak bergerak didasar
- diam di tempat
- bergerak cepat
- bergerak dan naik kepermukaan
- diam dan berada didasar
- melompat keatas permukaan
- diam dan bergerak lambat dibawah dasar
- diam dan bergerak naik ke permukaan
- bergerak – gerak di atas permukaan dan melompat. 
- bergerak – gerak di atas permukaan
- bergerak – gerak di atas permukaan













15 0/00
- masih keadaan bergerak lincah dan masih
  mengambil udara dipermukaan tetapi kadang
  kadang diam didasar.
- keadaan diama di dasar tanpa bergerak.
- masih diam didasar dengan bergerak sedikit
- masih diam
- mulai gelisah di dalam dasar dan kemudian diam
- masih diam kemudian bergerak sambil mengambil
  oksigen dipermukaan dan kembali diam.
- masih diam
- masih diam
- masih diam
- masih diam di dasar air
- salah astu ikan bergerak kemudian diam kembali di
  dasar air.
- masih diam keduanya
- masih diam dan mengeluarkan gelembung air.
- masih pula diam
- masih diam kemudian bergerak- gerak didasar dan
  diam kembali

20 0/00

- bergerak mulutnya dan kepermukaan bawah
- diam mulutnya berada di dasar air
- diam dan berada didasar
- diam dan badannya berada didasar
- gelisah, berenang lincah didasar.
- diam dan berada didasar
- naik keatas untuk mengambil udara
- posisi mulut ke atas dan ikan yg satu ke dasar
- bergerak cepat dan mengeluarkan gelembung
- mulutnya mengarah ke atas
- ikan bergerak sekali
- tidak bergerak dan mulutnya mengarah ke atas
- tidak bergerak dan mulutnya mengarah ke atas
- makin bertambah stress, terkadang diam
- ikan semakin lemas dan lambat


4.2    Pembahasan
            Proses osmoregulasi merupakan proses yang dilakukan oleh organisme (ikan) untuk menjaga keseimbangan anara tekanan osmotic dari tubuhnya dengan lingkungannya, sehingga ikan tersebut dapat melangsungkan hidupnya dengan normal dan dapat bertumbuh kembang dengan baik.
            Dari data pengamatan yang telah diuraikan, pada ikan lele (Clarias gariepinus) diketahui bahwa pada salinitas 10 % pada menit 0-15, awalnya pergerakan ikan aktif dan cenderung berada di dasar, namun perlahan pergerakan ikan tersebut tidak aktif atau kurang agresif dan terlihat overculumnya kemerahan, ini disebabkan karena salinitas, kadar garam atau kandungan ion-ion yang terlarut tidak seimbang dengan ion yang ada dalam tubuhnya, ini sesuai dengan pernyataan (Anonim, 2008) tentang efek dari perbedaan dan upaya untuk menyeimbangkan bahwa pada ikan air tawar karena cairan tubuhnya lebih tinggi dari lingkungannya maka air pada lingkungannya slalu ingin masuk, sedangkan bila sel-sel kemasukan air secara terus menerus bisa mengalami pecah.
            Pada kisaran salinitas 20 0/00 , tampak bahwa pada menit-menit awal dari perubahan salinitas yang didapatkan bahwa ikan tersebut juga terus bergerak secara aktif dan overculumnya terus bergerak dengan cepat, ikan ini juga mengeluarkan feces sebagai bentuk pengaturan keseimbangan osmotic di dalam tubuhnya dengan lingkungannya. Pada menit-menit terakhir pengamatan ikan ini tidak lagi bergerak secara aktif, tetapi overculumnya terus bergerak dengan cepat, hal ini menunjukan bahwa ikan terus menerus melakukan proses osmose dan ion-ion di dalam tubuh dengan lingkungannya.
            Dari data pengamatan pada ikan Lele (Clarias grariepinus), didapatkan pada kisaran salinitas 15 0/00  pada awal pengamatan pergerakan ikan sangat aktif, cenderung berada di dasar dan mulut aktif melakukan minum, pada menit-ment akhir pengamatan ikan terlihat lebih banyak diam dan overculum perlahan bergerak lambat dan terlihat sangat jelas bahwa overculum memerah sampai di perut, hal ini diakibatkan perbedaan ion yang ada dalam tubuh ikan tersebut sehingga dia berusaha untuk menyeimbangkan ion tubuhnya dengan lingkungannya akibatnya ikan ini mengalami stress dengan sering membalikan tubuhnya.
  1. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1    Kesimpulan
            Dari hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.  Pada salinitas tinggi ikan akan aktif bergerak, sebagai usaha untuk     menyeimbangkan tekanan osmose dari dalam tubuhnya dengan lingkungannya.
2.   Pada salinitas rendah pergerakan ikan akan tampak normal karena keadaan tersebut keadaan yang seimbang untuk kelangsungan hidupnya.

5.2    Saran
Saran yang dapat saya sampaikan untuk praktikum selanjutnya adalah agar praktikum berjalan dengan lancar maka diharapkan praktikan yang sudah selesai melakukan praktikum diharapkan tenang agar tidak mengganggu kelompok lain yang belum selesai melakukan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Penuntun Fisiologi Hewan Air. Uiversitas Haluoleo. Kendari.

Hartono, 1993. Fisiologi Ikan, dasar pengembangan teknik perikanan. Penerbit. Rineka Cipta.

Santoso, 1994. Hewan dan Tumbuhan Air. Gramedia. Jakarta.

Sukamto, 1992. Fisiologi Hewan Air. UNRI Press. Pekanbaru, Riau

Susanto, 1991. Konsumsi Oksigen Juvenil Ikan Lele (Clarias gariepinus). Universitas Hasanuddin. Makassar.





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar